PENGUKURAN DAN PEMBANGUNAN DATA
DASAR TEORI
Pengukuran merupakan pengkuantifikasian atau pemberian angka pada suatu objek yang mewakili besar atau kecil tingkat kepemilikan objek.
Data merupakan representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek berupa nilai yang direkam dalam bentuk angka, hurup, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
Berdasarkan sifatnya data dibagi menjadi dua :
1. Data kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Data kualitatif harus dikuantifikasikan atau diubah dalam bentuk kuantitatif. Pengubahan bisa dengan memberi skor tertentu (contohnya laki-laki diberi skor 1, perempuan diberi skor 2), hal ini dilakukan karena statistic hanya bias memproses data yang berupa angka.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk bilangan atau angka.
Berdasarkan bentuk data kuantitatif dibagi menjadi dua:
- Data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari hasil perhitungan.
- Data kontinu, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
SKALA PENGUKURAN
1. Data Berskala Nominal atau data Nominal
Adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, dan posisi data setara dan tidak bias dilakukan operasi matematika.
Contoh jenis kelamin , pria diberi tanda 1 dan wanita diberi tanda 2.
2. Data Berskala Ordinal
Adalah Data angka yang mengandung pengertian Tingkatan.
Contoh rangking 1, 2 & 3. Dimana rangking 1 menunjukan lebih tinggi dari rangking 2 & 3.
3. Data Berskala Interval
Adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah dikethaui, tidak ada kategorisasi atau pemberian kode dan bias dilakukan operasi matematika. Contohnya celcius pada 00 C sampai 1000 .
4. Data Berskala Rasio
Adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai nilai 0 yang absolute. Contohnya jumlah buku dikelas, jika 5 berarti ada 5 buku, jika 0 berarti tidak ada buku.
Jenis data akan mempengaruhi pemilihan prosedur statistika yang akan digunakan.
Data jenis kuantitatif akan menggunakan prosedur statistika parametic, sedangkan data kulitatif cenderung mengarah pada statistika non parametic.